Dekompensasi Psikotik dan Psikosis Organik



Tugas : Resume Materi Kelompok 13

Mata Kuliah : Psikopatologi dan Rehabilitasi Islam


Psikosa organik ialah psikosa disebabkan oleh faktor-faktor fisik dan internal (herediter, penyakit, gangguan organik dan kerusakan pada jaringan-jaringan otak) yang mengakibatkan penderita mengalami kekalutan mental, maladjustment dan inkompetensi sosial.

Gangguan ini disertai dengan kerusakan organik lain, yang paling sering ditemui adalah kerusakan otak. Gangguan fungsi otak tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal :

  • Penyakit badaniah: meningo-enchepalitis, gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, tifus, endometritis, payah jantung, dan toximea.
  • Cidera kepala: cidera kepala sedang, cidera kepala berat.

Ciri-ciri dari psikosa organik sendiri adalah :

  • Fungsi intelektual atau ingatan menurun, mengalami kesulitan dalam berbicara, memahami, menghitung, dan kehilangan pengetahuan umum.
  • Kehilangan ingatan terhadap peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi dan bukan terhadap peristiwa-peristiwa yang sudah lama terjadi lebih merupakan ciri khas kerusakan organik 
  • Adanya disorientasi dan gangguan motor (misalnya kesulitan berjalan atau gemetar yang tidak berada di bawah kendali kemauan)
  • Gangguan penilaian atau kesulitan dalam mengambil keputusan dengan tepat, seperti berpakaian secara tidak tepat atau meninggalkan rumah pada waktu hujan dan angin
  • Suasana hati yang tidak stabil dan agitasi emosional, misalnya peralihan yang terjadi dengan cepat dari tertawa ke menangis dan sebaliknya 6. Perubahan-perubahan kepribadian dalam kehidupan. 

Gangguan ini pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh faktor organik/ fisik, psikis dan struktur kepribadian, faktor keluarga (lingkungan), dan juga sosial budaya.

Penanganan orang dengan psikosa organik dapat ditangani dengan melakukan psikoterapi, coaching, konseling, pemberian nasihat, dan juga tritmen yang dilakukan secara berkala (baik biologis, psikologis, maupun sosial).

Itu tadi sedikit gambaran mengenai dekompensasi psikotik dan psikosa organik.

Semoga dapat menjadi psikoedukasi agar kita semakin aware dan mulai peduli dengan kesehatan mental.

Semoga bermanfaat!

Sampai jumpa di artikel selanjutnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Diagnosa Gangguan Jiwa

Gangguan Fungsi Ingatan