Multiple Intellegences Pada Anak

Disusun guna memenuhi tugas akhir perkuliahan mata kuliah psikologi pendidikan
Nama : Crossita Nabila Shofiefany
NIM : 1807016155
Kelas : Psikologi 3D,


Kecerdasan merupakan kemampuan belajar dari ilmu dan pengalaman untuk beradaptasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pada dasarnya parameter kecerdasan tidak hanya dinilai dari skor ataupun kecakapan logika seseorang,kecerdasan juga tidak selalu berkaitan IQ. Ada banyak jenis kecerdasan,tepatnya ada sembilan jenis kecerdasan (multiple intellegences / kecerdasan majemuk). Konsep ini dikembangkan oleh seorang ahli pendidikan dari Harvard University bernama Howard Gardner. Ia berpendapat bahwa tidak ada seseorang yang tidak cerdas,hanya saja setiap orang memiliki jenis kecerdasannya masing-masing. Gardner tidak hanya menitik beratkan kecerdasan pada IQ akan tetapi juga faktor lain. 
Konsep multiple intellegences dikembangkan menjadi teori yang cukup rumit. Gardner melakukan penelitian dengan melibatkan aspek antropologi,psikologi kognitif,psikologi perkembangan,psikomentri,studi biografi,fisiologi hewan,dan neuroanatomi. (Armstrong,1993; Larson,2001).
Adapun jenis-jenis atau pengkategorian multiple intellegences adalah sebagai berikut :
1) Kecerdasan Verbal-Linguistik

Kecerdasan jenis ini ditandai dengan kepekaan seseorang terhadap bunyi,struktur,makna,fungsi kata,dan bahasa. Individu dengan kecerdasan verbal-linguistik cenderung mudah dan efektif dalam hal berkomunikasi lisan maupun non-lisan,berdebat,berlajar bahasa baru,menulis,kaya kosa kata,dan memiliki pemahaman yang tinggi tentang isi bacaan.
Anak dengan kecerdasan verbal-linguistik di usia dini dapat diketahui melalui :

• Observasi kemauan dan kemampuan berbicara.
• Anak dengan kecerdasan verbal-linguistik cenderung suka bicara dan bercerita. 
• Kita dapat mengamati bagaimana anak tersebut bernegosiasi dan mengekspresikan perasaan dengan kata-kata.
• Mengamati kegiatan anak di kelas dan bagaimana anak bermain dengan huruf.
• Mengamati kesenangan anak dalam membaca dan menulis.

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat menggunakan metode belajar tekstual maupun kontekstual,menyediakan banyak buku,memutarkan audio tentang pelajaran yang mereka sukai.

2. Kecerdasan Logis-Matematis

Kecerdasan dengan jenis ini ditandai dengan kepekaan seseorang dalam mencerna pola-pola logis dan mampu mengolah alur pemikiran yang panjang.  Individu dengan kecerdasan ini memiliki ketertarikan dalam menghitung dan menganalisis,memperkirakan,bereksperimen,berpikir abstrak,dan menggunakan alogaritma.
Anak dengan jenis kecerdasan logis-matematis dapat diobservasi melalui tingkah laku dan pemikiran anak :

• Kesenangan anak terhadap angka,membaca angka,dan berhitung.
• Anak dengan kecerdasan logis matematis cepat dan efektif dalam menghitung dan membaca simbol angka.
• Anak dengan kecerdasan ini mampu memecahkan masalah secara logis,cepat memahami masalah,dan menelusuri suatu masalah.
• Suka bertanya dan punya rasa ingin tahu yang tinggi
• Suka bermain konstruktif dan pola-pola
• Kecenderungan memanipulasi lingkungan dan menduga-duga

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat menggunakan metode berhitung,bermain angka,bermain konstruksi,dan memberi kesempatan untuk bertanya.

3. Kecerdasan Visual-Spasial

Tanda dari jenis kecerdasan ini adalah kepekaan dalam mempersepsi hal yang bersifat visual secara akurat. Individu dengan kecerdasan ini cenderung menyukai hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur,bangunan,dekorasi,desain,dan seni. 
Jenis kecerdasan ini pada anak-anak dapat diobservasi melalui pengamatan terhadap :

• Kemampuan menghafal,memadukan warna atau mewarnai
• Senang menggambar,mencoret-coret,dan membuat desain sederhana
• Mampu memahami berbagai jenis bentuk (bangun datar dan bangun ruang)
• Mampu menciptaan suatu bentuk yang cukup rumit

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat mengaitkan pembelajaran dengan bermain warna,coretan,arah,bentuk,dan juga ruang. 

4. Kecerdasan Musikal

Seseorang dengan kecerdasan musikal cenderung menyukai hal-hal yang yang berkaitan dengan menyusun melodi,mengarang lirik,bernyanyi,dan bersiul. Mereka juga lebih mudah dalam belajar aransemen,mengenali bunyi instrumen,bermain alat musik,serta memahami strukturnya.
Kecerdasan musikal pada anak  dapat diamati dengan observasi berupa :

• Mudah menghafal lagu/irama dan senang bernyanyi
• Peka terhadap nada
• Senang memainkan alat musik
• Kemampuan dalam mengenali berbagai jenis suara

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat dengan bernyanyi bersama,mengingat dan merangkai nada,dan latihan membedakan bunyi serta suara di sekitar.

5. Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan kinestetik ditandai dengan kemampuan kontrol penuh terhadap gerak tubuh dan mahir mengelola objek. Orang dengan kecerdasan kinestetik pandai dalam mengekspresikan mimik,pandai menari,dan cenderung kuat dalam motorik halus.
Anak dengan kecerdasan ini dapat diamati dengan observasi terhadap :

• Frekuensi gerak tinggi dan lincah
• Mampu mengoordinasi anggota tubuh (mata-tangan,mata-kaki),seperti menari,menggambar,menangkap,dan lain-lain.
• Luwes dan lentur terhadap gerak lokomotor,seperti berjalan,berlari,melompat,dan lain-lain

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat diberikan ruang gerak. Proses pembelajaran yang menuntut  anak dalam keadaan pasif (duduk tenang di kelas) tidak cocok untuk anak dengan jenis kecerdasan ini. 

6. Kecerdasan Interpersonal

Seseorang dengan kecerdasan interpersonal ditandai dengan kemampuan mencerna serta merespons suasana hati,emosi,motivasi,dan keinginan orang lain secara tepat.
Anak dengan kecerdasan interpersonal dapat diketahui dengan observasi terhadap :

• Peka terhadap perasaan,kebutuhan,dan peristiwa yang dialami orang disekitar
• Mampu mengorganisasi teman sebayanya
• Memiliki kemampuan memotivasi dan mendorong orang lain untuk bertindak
• Ramah,mudah bersosialisasi, dan suka menjalin kontak dengan orang lain
• Mampu menengahi konflik

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat menggunakan pemberian tugas yang menarik dan harus diselesaikan secara berkelompok namun tetap berada dibawah pengawasan.

7. Kecerdasan Naturalis

Individu dengan kecerdasan naturalis menyukai tumbuhan,hewan,dan alam sekitar. Anak dengan jenis kecerdasan naturalis tampak sebagai penyayang hewan dan tumbuhan. Hal ini dapat dilihat dengan observasi terhadap :

• Senang terhadap hal yang berkaitan dengan flora dan fauna
• Mampu dengan mudah menghafal nama-nama hewan dan tumbuhan
• Peka terhadap unsur yang berkaitan dengan alam

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat menggunakan metode bermain atau menyatu dengan alam.

8. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan jenis ini ditandai dengan kemampuan memahami diri sendiri,mampu membedakan emosi serta pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Anak dengan jenis kecerdasan ini dapat diamati melalui observasi terhadap :

• Cenderung pendiam namun dapat melaksanakan tugas dengan baik
• Memiliki kemauan yang kuat dan tidak mudah putus asa
• Percaya diri,tidak takut tantangan,tidak pemalu
• Cenderung mandiri dan dapat bekerja sendiri

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat dengan pemberian tugas individu sebagai stimulus. Pemberian reward berupa pujian yang tulus cocok untuk apresiasi jenis kecerdasan ini.

9. Kecerdasan Ekstensial

Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan berpikir hakiki yang menyangkut eksistensi berbagai hal. Seseorang dengan jenis kecerdasan ekstensial cenderung lebih sering bertanya mengenai hakikat kehidupan,mencari inti permasalahan,mempertanyakan suatu kebenaran,dan mampu menempatkan diri dengan tepat.
Anak dengan jenis kecerdasan ini dapat diamati melalui observasi terhadap :

• Cenderung bertanya tentang hal dasar tentang hakikat sesuatu
• Mampu menjawab sesuatu dengan penjabaran yang jelas
• Reaksi anak terhadap suatu hal relatif terkendali
• Berani memperjuangkan sesuatu yang dirasa benar

Metode belajar yang tepat untuk anak dengan jenis kecerdasan ini dapat dengan menaggapi setiap pertanyaan  dan merangsang kemampuan belajar anak dalam menangkap berbagai makna dari apa yang dilihatnya.

Sudah cukup jelas bukan? Ternyata kecerdasan tidak hanya mengenai nilai matematika yang sempurna atau bahkan mengenai kemampuan berbahasa saja. Dari jenis multiple diatas bisa  disimpulkan bahwa kecerdasan adalah hal yang kompleks. Masing-masing orang bisa saja memiliki jenis kecerdasan yang berbeda.
Pemahaman tentang jenis kecerdasan inilah yang belum terlalui dikatahui oleh banyak orang,sehingga terkadang kebanyakan orang masih berpikiran bahwa cerminan cerdas adalah skor yang tinggi,peringkat bagus di kelas,atau hal lain yang hanya berkaitan dengan kegiatan akademik.
Dalam dunia pendidikan,para guru diharapkan dapat memahami jenis kecerdasan siswa agar dapat mengarahkan siswa sesuai dengan kemampuan,minat,dan bakatnya. Selain itu,lingkungan sekitar juga berpengaruh pada tumbuh kembang kecerdasan siswa.
Dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang multiple intellegences agar tidak terjadi tumpang tindih pemikiran mengenai standarisasi stigma tentang “kecerdasan” yang sudah terlanjur mengakar di masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Diagnosa Gangguan Jiwa

Gangguan Fungsi Ingatan

Dekompensasi Psikotik dan Psikosis Organik