Modernitas dan Gangguan Psikis



Tugas : Resume Materi Kelompok 1 dan 2

Mata Kuliah : Psikopatologi dan Rehabilitasi Islam


Hidup di zaman yang serba canggih dengan didukung teknologi terbaru sangat berdampak terhadap pola hidup manusia yang bergeser menjadi lebih modern dan menganut prinsip hidup yang praktis. Perubahan ini tentunya membawa banyak dampak yang tidak hanya bersifat utilitas dan positif melainkan juga dampak buruk yang dimunculkan akibat bergesernya tatanan hidup manusia di jaman modern.

Seperti halnya perubahan fisik yang berubah, semakin bugar karena rajin berolahraga atau pergi ke gym. Maupun sebaliknya yang makin mudah merasakan sakit dikarenakan pola makan yang tidak teratur, tidak berolahraga, dan karena sering mengkonsumsi fast food. Perubahan-perubahan  di jaman modern ini tentunya tidak muncul dengan begitu saja. Entah disadari atau tidak, perubahan yang muncul bukan hanya meliputi aspek fisik namun juga berkaitan dengan budaya, lingkungan, ekonomi , psikis, dan lain sebagainya.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai salah satu aspek yang sangat penting namun seringkali tidak dihiarukan. Yap! Psikis.

Bagaimana cara mengetahui kondisi psikis? Sementara psiksis seseorang tidak dapat dilihat begitu saja.

Sama halnya dengan aspek fisik, perubahan pada psikis seseorang dapat dilihat dari gejala yang muncul. Secara sederhana, kita dapat dengan mudah mengenali perubahan psikis seseorang dari cara nya dalam berperilaku.

Pada orang dengan gangguan psikis, kita dapat mengamati gejala-gejala yang dimunculkan dalam dua bentuk, yaitu :

  • Subjektif

Gejala ini merupakan bentuk gejala yang dialami oleh orang itu sendiri.

Bentuknya dapat berupa rasa cemas, menderita, denial, takut, mengalami halusinasi, dan gejala yang lain yang dialami sendiri oleh subjek.

Misalnya ketika malam hari dan sedang turun hujan deras, kamu melihat ada tangan mengetuk jendela kamar sehinga membuatmu ketakutan dan berpikiran bahwa itu adalah hantu. Padahal jika dilihat lebih dekat dan teliti, ternyata itu hanya ranting pohon yang tertiup angin kencang.

Pada contoh diatas adalah bentuk ketakutan dan halusinasi.

  • Objektif

Jika gejala subjektif merupakan gejala yang hanya dirasakan oleh subjek, lain halnya dengan gejala objektif.

Gejala jenis ini merupakan bentuk gejala yang bisa dilihat, diamati, merupakan realitas nyata yang bisa kita lihat. Contohnya, jika kita berdiri di tepi jalan, dan kemudian melihat sebuah kendaraan yang slip lalu terbalik, maka peristiwa kecelakaan itu merupakan fakta objektif.


Kembali lagi ke pembahasan awal ; Modernitas dan Gangguan Psikis!

Kehidupan modern merupakan arus yang tidak bisa dibendung lagi. Munculnya banyak hal baru yang bisa jadi asing dan merubah tatanan sosial bisa saja dengan mudah memunculkan akibat yang seringkali tidak disadari. Salah satunya adalah munculnya gejala gangguan psikis.

Gangguan-gangguan psikis kerap kali muncul namun tidak disadari dan tidak dapat diterima oleh semua kalangan. Seperti contoh pada anak muda yang mengalami depresi dikarenakan tuntutan-tuntutan dan tekanan dari faktor lingkungan yang sebenarnya disebabkan oleh hal yang paling dekat dengan penyintas. Kondisi sosial ekonomi, budaya, keluarga, dan yang lainnya banyak mendatangkan pressure yang dengan mudah menjadi stressor bagi seseorang.

Ternyata, hal-hal yang menjadi penyebab munculnya gangguan psikis juga tidak hanya satu alasan melainkan terdiri dari beberapa faktor, seperti :

Somatis/Organis

Faktor jenis ini berkaitan dengan gangguan atau penyakit yang diidap oleh seseorang seperti kerusakan pada otak, demensia, dan lain sebagainya.

Struktur Kepribadian

Kepribadian individu juga akan mempengaruhi kondisi psikisnya sendiri. Semisal adanya gejala neurotis, jenis kepribadian, dan lain sebagainya. Contoh lainnya seperti ketika individu mudah merasa cemas, sedih, depresi, dan rendah diri. Perilaku seperti ini dapat dengan mudah memunculkan kondisi mental yang tidak stabil dan disintegrasi kepribadian.

Pergaulan dan Lingkungan

Seiring berkembangnya teknologi, modernisasi mengubah arus urbanisasi dan kegiatan industrial menjadi sangat padat dan kompleks. Hal tersebut juga berdampak pada usaha adaptasi diri seseorang terhadap perubahan sosial yang berubah secara pesat. Bagi sebagian besar orang, momentum ini bukanlah fase yang mudah dilewati melainkan menimbulkan rasa takut, cemas, frustasi, memicu konflik batin, dan beragam gangguan psikis lain.

Pola hidup di perkotaan seperti halnya berpacu kuda, berlomba-lomba mendapatkan materi dan jabatan, hingga secara tidak disadari dengan mudah menimbulkan sikap iri dan saling berkompetisi merebutkan hal-hal tersebut.  Sehingga bisa saja dengan mudah memunculkan tekanan dan emosi negatif yang memiliki andil besar dalam munculnya gangguan psikis.


Dari faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas semoga dapat memahamkan kita bahwa gangguan psikis di era modern bisa saja disebabkan oleh multi faktor yang ada disekitar.

Lingkungan memegang peran penting terhadap kondisi psikis individu yang sehat.

Semoga dapat menjadi psikoedukasi agar kita semakin aware dan mulai peduli dengan kesehatan mental.

Semoga bermanfaat!

Sampai jumpa di artikel selanjutnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Diagnosa Gangguan Jiwa

Gangguan Fungsi Ingatan

Dekompensasi Psikotik dan Psikosis Organik